Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sejarah Bank Indonesia

Sejarah Bank Indonesia

Bank Indonesia merupakan bank sentral atau bank pusat di Indonesia. Tahukah kapan Bank Indonesia lahir? Bank Indonesia lahir pada tanggal 5 Juli 1953, sekaligus diperingati sebagai Hari Bank Indonesia. Hari tersebut dipilih karena itulah Bank Indonesia lahir.
Pada awalnya Bank Indonesia bernama De Javasche Bank, dan bank yang telah berusia ratusan tahun ini telah banyak mengalami peristiwa-peristiwa menarik. Apa saja fakta fakta tersebut? Berikut fakta tentang Bank Indonesia.
Bank Indonesia adalah bank yang didirikan oleh pemerintah Kolonial Belanda sebagai bank sirkulasi atau bank yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengedarkan dan memproduksi mata uang. Sebelum Bank Indonesia dinasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia tahun 1951, Bank Indonesia bernama De Javasche Bank. Bank tersebut adalah sebuah perusahaan berbentuk perseroan terbatas. Pembentukan bank yang pada saat itu masih berbentuk PT. itu diinisiasi oleh Raja Willem I.

Bank Indonesia pertama kali dibangun di Batavia atau Jakarta. Tepat setahun setelah didirikan, pemerintah Kolonial Belanda membuka beberapa kantor cabang dibangun di kota-kota lainnya seperti Semarang, Surabaya, lalu menyusul kemudian cabang di Padang. Cabang De Javasche Bank yang didirikan sejumlah 23 kantor yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia, termasuk di Bandung. Uniknya, kantor cabang di Bandung ini tidak mengikuti dasar pertimbangan usaha perbankan.
Dalam hal keamanan, Bank Indonesia memiliki brankas untuk menyimpan uang. Pintu brankas BI mempunyai ketebalan 65 cm dengan berat 12 ton. Pemilihan materialnya pun tidak asal-asalan. Material bajanya diimpor langsung dari Eropa. Hal ini membuat proses pembangunannya memakan waktu lebih lama dari waktu yang diprediksikan.
Bank Indonesia mempercayakan pembangunan kantor-kantor cabangnya pada sebuah biro arsitektur yang telah banyak membangun gedung-gedung penting di kota Bandung Eduard Cuypers. Sebanyak 16 kantor cabangnya dibangun oleh arsitek kelahiran Roermond, Belanda ini. Di masa sekarang status Bank Indonesia adalah perusahaan milik pemerintah.

Sebagai bank sentral, BI mempunyai tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua dimensi, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa domestik (inflasi), serta kestabilan terhadap mata uang negara lain (kurs).
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga tugas ini adalah:
  1. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
  2. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
  3. mengatur dan mengawasi perbankan (tugas ini masih berlaku pasca-UU OJK namun difokuskan pada aspek makroprudensial dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia)
Sekian informasi tentang Bank Indonesia.
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar